Detergen |
Pernahkah kita berpikir
dampak pengunaan detergen bagi lingkungan? Dengan berbagai alasan kita merasa
detergen amat sangat membantu pada saat mencuci. Selain praktis dan mudah
didapat, penggunaan detergen pada saat mencuci memberikan hasil yang memuaskan.
Seperti diketahui detergen
merupakan produk sintetis. Penggunaannya akan menimbulkan polusi yaitu
meningkatnya pH air (keasaman). Keasaman air yang tinggi akan mengganggu
kehidupan organisme. Semakin tinggi penggunaan detergen di masyarakat, maka
semakin tercemar pula lingkungan perairan di sekitar pemukiman penduduk. Termasuk
sungai-sungai yang menjadi sumber air bagi perusahaan air minum.
Padahal, air yang tercemar
senyawa detergen dalam jumlah banyak, akan sulit diuraikan oleh sistem
instalasi air yang ada. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan senyawa ini
masih terkandung dalam air bersih yang disalurkan ke rumah-rumah penduduk.
Inilah yang mengkhawatirkan karena senyawa detergen bersifat karsinogenik atau
pemicu kanker bila tertumpuk dalam jangka waktu yang lama dalam tubuh.
Banyak sekali produk
detergen yang mengklaim diri ramah lingkungan. Padahal menurut Budiawan, seorang
ahli toksikolog dari Universitas Indonesia, bahwa linier alkyl benzene sulfonate sebagai surfaktan detergen yang lebih ramah lingkungan masih menyisakan
ikatan benzena setelah 10 hari berada
di lingkungan. Ikatan ini berbahaya karena dapat memicu kanker. Selain itu,
bahan antiseptik yang ditambahkan ke dalam detergen akan mengganggu kehidupan
organisme. Ini jelas sangat merugikan lingkungan. Salah satu cara untuk
mengetahui apakah detergen yang kita pakai ramah lingkungan atau tidak adalah
dengan merendam pakaian sehari semalam. Jika air menjadi busuk, itu bisa
menjadi indikator bahwa detergen tidak ramah lingkungan.
Oleh karena itu, supaya
mencuci tidak mencemari lingkungan alangkah baiknya menggunakan bahan-bahan
yang sudah digunakan sejak lama.
Pertama,
gunakan sabun colek untuk mencuci. Meskipun kita secara ekonomi mampu, ternyata
dengan membeli dan menggunakan sabun colek selain tidak merusak tangan juga
tidak mencemari lingkungan.
Kedua,
gunakan buah lerak sebagai bahan mencuci.
Caranya: buah lerak harus dipecah karena dari pecahannya yang kemudian
dicelupkan ke dalam air dan digosok nanti akan keluar buih. Soalnya buih yang
muncul mirip dengan buih sabun. Kemudian pakaian yang akan dicuci direndam
semalaman. Manfaat penggunaan buah lerak yaitu dapat membuat kain berwarna
lebih tahan warnanya. Contohnya digunakan untuk mencuci kain batik. Baca: cara mencuci kain batik. Selain itu, air bekas cuciannya pun bisa
diuraikan mikroorganisme sehingga tidak mencemari lingkungan.
***
0 komentar :
Posting Komentar