Translate

Keluarga Bahagia

Keluarga yang ada dimanapun pasti menginginkan menjadi keluarga yang bahagia. Keluarga yang sejahtera, penuh dengan rasa gembira dan saling menyayangi antar anggota keluarga sehingga bisa diibaratkan keluarga itu seperti surga dunia. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. bahwa "Rumahku adalah Surgaku".
Akan tetapi, dalam kehidupan sehari-hari terutama di era-modernisasi seperti saat ini tidak semua keluarga mencapai kebahagiaan. Selalu ada saja masalah yang muncul, dari masalah sepele sampai dengan masalah yang sulit diselesaikan. Sebagai contoh, suami-Istri tidak ada kesepahaman dalam mengambil keputusan sehingga terjadi percecokan. Anak dengan orang tua yang disebabkan anak yang terlalu banyak menuntut atau ayah yang terlalu otoriter sehingga menimbulkan keretakan keluarga. Hal tersebut hanya sebagian kecil masalah yang ada dalam keluarga.
Untuk mencapai keluarga yang bahagia memang tidaklah mudah, diperlukan usaha dan kerja keras dari setiap anggota keluarga. Ada beberapa cara untuk dapat membahagiakan keluarga yaitu dengan P-E-P-A-T-A-H. yang diuraikan sesuai dengan masing-masing huruf tersebut.
  • P. Peran anggota keluarga 
Anggota keluarga harus memahami peran masing-masing sesuai dengan status yang disandangnya. Suami, Istri, dan anak dalam keluarga mempunyai peran yang harus dijalankan sebagaimana mestinya. Misal, suami sebagai kepala keluarga dan istri sebagai ibu rumah tangga.
  • E. Empati
Menempatkan diri pada posisi orang lain. Bagaimana perasaan kita apabila kita dalam keadaan orang lain. Dalam hal ini, suami dan istri harus saling menghargai, memahami, dan menjaga keberadaan masing-masing sehingga tidak saling menyakiti.
  • P. Pengalaman hidup
Perbedaan pengalaman hidup antara suami dan istri akan berbeda sehingga dalam menyikapi persoalan rumah tangga pun akan berbeda pula. Oleh karena itu, perbedaan tersebut hendaknya dijadikan hikmah yang dapat menambah wawasan sehingga dapat mendukung kebahagiaan keluarga.
  • A. Adat istiadat
Setiap suami dan istri membawa adat kebiasaan yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh kepribadian masing-masing. Selain itu, dipengaruhi oleh latar belakang keluarga yang berbeda pula. Dengan adanya perbedaan ini, seyogyanya suami dan istri harus saling menghormati dan menghargai. Terutama dengan menjauhkan egoisme masing-masing.
  • T. Tujuan keluarga
Tujuan merupakan pedoman atau petunjuk yang dapat memberikan arah atau jalan yang harus dilalui. Dalam hal ini, keluarga harus menetapkan dan memiliki tujuan yang jelas, tegas, dan mudah dipahami oleh setiap anggota keluarga khususnya untuk suami dan istri. Apa yang harus dilakukan dan apa yang mesti dihindari.
  • A. Anggaran pendapatan dan belanja keluarga
Anggaran, ekonomi, atau keuangan bukan satu-satunya faktor penentu dalam meraih kebahagiaan keluarga. Namun, tanpa ekonomi yang cukup rasanya sulit untuk mencapai kebahagiaan keluarga. Oleh karena itu, dalam keluarga atau rumah tangga sebaiknya menyusun anggaran pendapatan dan belanja keluarga.
Dalam penyusunan anggaran perlu ada kesepakatan bersama antara suami dan istri supaya pendapatan dan pengeluaran seimbang. Maksudnya, agar keluarga bisa berhemat selama ekonomi atau keuangan kurang mendukung kebutuhan keluarga.
  • H. Hubungan (komunikasi)
Komunikasi dalam keluarga bisa dilakukan secara verbal maupun non verbal. Penyampaian pesannya pun harus memperhatikan beberapa hal, seperti: menggunakan bahasa yang sederhana, waktu yang tepat disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada, dan menghindari emosi atau marah yang memunculkan suara dengan nada tinggi antar sesama keluarga. (Baca: emosi/marah). Oleh karena itu, adanya komunikasi yang baik dalam keluarga diharapkan dapat mendukung dalam mencapai keluarga yang bahagia, harmonis, dan sejahtera.

Semoga uraian mengenai kebahagian keluarga  di atas dapat menjadi bahan masukan bahkan solusi bagi para keluarga yang menginginkan menjadi lebih baik.
***

Next
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.

0 komentar :

 
How to Lose Weight at Home Top