Translate



Marah Dalam Keluarga

Dalam kehidupan berkeluarga sudah tentu banyak masalah yang perlu diselesaikan dengan melibatkan emosi atau marah. Akan tetapi, emosi atau marah yang berlebihan dapat memberikan dampak yang merusak bagi keluarga itu sendiri. Meskipun sebenarnya, rasa marah adalah reaksi emosional yang sangat wajar, seperti juga perasaan sedih, takut, bahkan rasa bersalah. Yang jelas, pada saat emosi atau amarah menguasai seseorang maka akan menimbulkan ketidakseimbangan pikiran manusia berupa hilangnya kemampuan untuk berpikir sehat. Kemarahan ini bisa terjadi antara suami dengan istri ataupun orang tua dengan anak. Baca juga: Cara Mengatasi Kemarahan Pada Anak

Ada beberapa alasan mengapa emosi atau marah perlu dikendalikan:

  • Pertama, marah menyebabkan tercela. Timbulnya marah biasanya menimbulkan rasa menyesal setelah marahnya berhenti sehingga mengharuskan untuk meminta maaf kepada orang yang tersakiti dari marahnya tersebut. Oleh karena itu, marah merupakan perbuatan yang sia-sia atau tercela.
  • Kedua, marah dapat membinasakan hati. Marah merupakan salah satu penyakit hati yang jika dibiarkan dapat merusak diri secara keseluruhan, baik merusak kebijaksanaannya maupun merusak alam pikirannya.
  • Ketiga, marah dapat mengubah fungsi organ tubuh. Berdasarkan penelitian, rasa marah dapat merubah beberapa anggota tubuh, seperti: hati, pembuluh darah, perut, otak, dan kelenjar-kelenjar dalam tubuh. Hal ini disebabkan, hormon adrenalin dan hormon-hormon lainnya menyalakan bahan bakar pada saat marah muncul.
  • Keempat, marah akan mempercepat kematian. Menurut para ahli kesehatan, amarah dapat mempengaruhi kualitas kesehatan seseorang. Dalam hal ini, marah dapat menyebabkan kematian mendadak jika hal itu mencapai tingkat kehebatan tertentu.

Uraian di atas merupakan beberapa hal yang perlu dihindari atau dikendalikan oleh seseorang dalam kehidupan kesehariannya. 
Adapun dibawah ini merupakan beberapa cara untuk mengendalikan emosi atau marah seseorang dalam keluarga:
  • Pertama, bila Anda sedang marah maka hendaklah membaca ta’awwudz (memohon perlindungan) kepada Allah SWT. Sebab pada hakikatnya perasaan marah yang tidak terkendali adalah dorongan setan.
  • Kedua, bila Anda sedang marah maka berusahalah untuk diam atau tidak banyak bicara, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW., “Apabila salah seorang diantara kamu marah maka diamlah.” (HR Ahmad).
  • Ketiga, bila Anda sedang marah dalam keadaan berdiri maka duduklah, bila duduk masih marah maka berbaringlah. Hal tersebut sesuai sabda Nabi Muhammad SAW., “Marah itu dari setan, maka apabila salah seorang diantaramu marah dalam keadaan berdiri duduklah, dan apabila dalam keadaan duduk maka berbaringlah.” (HR Asy-Syaikhany).
  • Keempat, apabila upaya ta’awwudz, diam, duduk, dan berbaring tidak mampu mengendalikan amarah Anda, maka upaya terakhir yang harus dilakukan adalah dengan cara berwudhu atau mandi. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW., “Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan terbuat dari api. Dan api hanya bisa dipadamkan oleh air. Oleh karena itu, apabila seseorang diantaramu marah maka berwudhulah atau mandilah.” (HR Ibnu Asakir, Mauquf).
Dengan demikian, kita harus bisa mengendalikan emosi atau rasa marah agar bisa bersikap bijaksana dan berpikir lebih sehat dan tenang. Akhirnya penyelesaian masalah dalam keluarga pun dapat dituntaskan dengan baik.

***

0 komentar :

Posting Komentar

 
How to Lose Weight at Home Top