Ada beberapa alasan mengapa
emosi atau marah perlu dikendalikan:
- Pertama, marah menyebabkan tercela. Timbulnya marah biasanya menimbulkan rasa menyesal setelah marahnya berhenti sehingga mengharuskan untuk meminta maaf kepada orang yang tersakiti dari marahnya tersebut. Oleh karena itu, marah merupakan perbuatan yang sia-sia atau tercela.
- Kedua, marah dapat membinasakan hati. Marah merupakan salah satu penyakit hati yang jika dibiarkan dapat merusak diri secara keseluruhan, baik merusak kebijaksanaannya maupun merusak alam pikirannya.
- Ketiga, marah dapat mengubah fungsi organ tubuh. Berdasarkan penelitian, rasa marah dapat merubah beberapa anggota tubuh, seperti: hati, pembuluh darah, perut, otak, dan kelenjar-kelenjar dalam tubuh. Hal ini disebabkan, hormon adrenalin dan hormon-hormon lainnya menyalakan bahan bakar pada saat marah muncul.
- Keempat, marah akan mempercepat kematian. Menurut para ahli kesehatan, amarah dapat mempengaruhi kualitas kesehatan seseorang. Dalam hal ini, marah dapat menyebabkan kematian mendadak jika hal itu mencapai tingkat kehebatan tertentu.
Uraian di atas merupakan
beberapa hal yang perlu dihindari atau dikendalikan oleh seseorang dalam
kehidupan kesehariannya.
Adapun dibawah ini merupakan beberapa cara untuk mengendalikan emosi atau marah seseorang dalam keluarga:
- Pertama, bila Anda sedang marah maka hendaklah membaca “ta’awwudz” (memohon perlindungan) kepada Allah SWT. Sebab pada hakikatnya perasaan marah yang tidak terkendali adalah dorongan setan.
- Kedua, bila Anda sedang marah maka berusahalah untuk diam atau tidak banyak bicara, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW., “Apabila salah seorang diantara kamu marah maka diamlah.” (HR Ahmad).
- Ketiga, bila Anda sedang marah dalam keadaan berdiri maka duduklah, bila duduk masih marah maka berbaringlah. Hal tersebut sesuai sabda Nabi Muhammad SAW., “Marah itu dari setan, maka apabila salah seorang diantaramu marah dalam keadaan berdiri duduklah, dan apabila dalam keadaan duduk maka berbaringlah.” (HR Asy-Syaikhany).
Keempat, apabila upaya ta’awwudz, diam, duduk, dan berbaring tidak mampu mengendalikan amarah Anda, maka upaya terakhir yang harus dilakukan adalah dengan cara berwudhu atau mandi. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW., “Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan terbuat dari api. Dan api hanya bisa dipadamkan oleh air. Oleh karena itu, apabila seseorang diantaramu marah maka berwudhulah atau mandilah.” (HR Ibnu Asakir, Mauquf).
Dengan demikian, kita harus bisa mengendalikan emosi
atau rasa marah agar bisa bersikap bijaksana dan berpikir lebih sehat dan
tenang. Akhirnya penyelesaian masalah dalam keluarga pun dapat dituntaskan dengan
baik.
***
0 komentar :
Posting Komentar